Translate

Senin, 20 Juli 2009

U Are My Friend

Bila “Dia” memanggil mu lebih dahulu, Mohonlah pada Nya apakah dapat membawa seorang sahabat

Bila usiamu sampai seratus tahun, Aku ingin hidup seratus tahun kurang satu hari, Jadi aku tak akan merasa hidup tanpa mu, disisiku.

Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan. Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Sahabat sejati , akan tetap bersama kita, ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita

Ayahku selalu berkata, Bila kamu memiliki banyak sahabat sejati, akan tetap bersama kita, ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita

Ayahku selalu berkata, Bila kamu memiliki banyak sahabat sejati, maka kau akan memiliki kehidupan yang indah.

Jika seluruh sahabat kumelompat dari suatu jurang, aku tak akan mengikuti mereka, Aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka

Rangkullah sahabat sejatimu dengan kedua lenganmu

Aku akan membimbingmu dan kau akan membimbingku begitu sebaliknya

Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga

Jangan kamu berjalan didepanku, aku tak dapat mengikuti mu. Jangan kamu berada di belakangku, aku tak bisa Memimpinmu.

Berjalanlah disampingku, jadilah temanku.

Teman akan mendengarkan Apa yang kau katakan, Sahabat sejati akan mendengar apa yang tidak kamu katakan.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu, dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Kita semua memiliki peran yang berbeda dalam hidup ini, Tapi tak menjadi soal dimana posisi kita, akan memiliki arti sekecil apapun peran itu

Sahabat adalah Tangan Tuhan untuk menjaga kita

Orang asing adalah teman yang menunggu apa yang akan terjadi. Sahabat sejati seperti penganan dalam mangkuk kehidupan





Minggu, 19 Juli 2009

BURUK SANGKA OR NEGATIF THINKING

DI RUANG TUNGGU SEBUAH BANDARA, SEORANG IBU MUDA TERLIHAT TENGAH MENUNGGU PESAWAT YANG AKAN MENERBANGKAN DIRINYA.

KARENA HARUS MENUNGGU CUKUP LAMA, IA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI BUKU UNTUK DIBACA.

IA JUGA MEMBELI SEBUNGKUS BISKUIT, SEKADAR UNTUK CAMILAN DIRINYA DISAAT MENUNGGU PESAWAT.

IA KEMUDIAN DUDUK DI SALAH SATU KURSI DI RUANG TUNGGU VIP. SAMBIL BERSANDAR, IA MULAI MEMBUKA DAN MEMBACA BUKU YANG DIPEGANGNYA.

DI KURSI SEBELAH, YANG HANYADIPISAHKAN OLEH SEBUAH MEJA KECIL YANG DIATASNYA TERSAJI SEBUNGKUS BISKUIT, DUDUKLAH SEORANG PRIA.

PRIA TSB TERLIHAT MULAI MEMBACA MAJALAH.

KETIKA IBU MUDA MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT DARI BUNGKUSAN YANG TERLETAK DI ATAS MEJA, PRIA TSB MENGAMBIL SEPOTONG JUGA.

SI IBU MUDA MERASA TERGANGGU DENGAN PERBUATAN PRIA TSB, NAMUN IA DIAM SAJA.
IA HANYA BERGUMAM:
“HUH ....MENYEBALKAN! INGIN RASANYA KUTAMPAR SAJA MUKANYA!”

SETIAP IBU MUDA TSB MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT, PRIA TSB JUGA MELAKUKAN HAL YANG SAMA, SAMBIL TERSENYUM KEPADA SI IBU MUDA.

PERBUATAN PRIA TSB BENAR-BENAR MENGUNDANG GERAM SI IBU MUDA..!

NAMUN SI IBU MUDA TIDAK BEREAKSI APA-APA, IA HANYA MENYIMPAN KEDONGKOLAN DIDALAM DADA.

KETIKA BISKUIT TERSISA SATU POTONG, SI IBU MUDA BERGUMAM: “ COBA SAYA INGIN LIHAT APA YANG AKAN DILAKUKANNYA...!”

KEMUDIAN SI PRIA MEMBELAH BISKUIT TSB. IA MENGAMBIL SEPARUH DAN MEMPERSILAKAN SI IBU MUDA UNTUK MENIKMATI YANG SEPARUHNYA LAGI...

BENAR-BENAR KETERLALUAN .....!

KINI, KEKESALAN SI IBU MUDA BENAR-BENAR MEMUNCAK!

IA SEGERA MENGEMASI BARANG-BARANGNYA DAN MENINGGALKAN TEMPAT DUDUK TSB, PINDAH KE RUANG KEBERANGKATAN (BOARDING ROOM).

KETIKA IBU MUDA DUDUK DIDALAM PESAWAT, IA MEMBUKA TAS JINJINGNYA UNTUK MENGAMBIL KACAMATA.

BETAPA TERKEJUTNYA DIA ...... TERNYATA BUNGKUSAN BISKUIT MILIKNYA ADA DI DALAM TAS JINJING, MASIH UTUH ...!

IA KINI MENYESAL, ... DAN BENAR-BENAR MERASA MALU! IA MERASA BERSALAH.
IA MENGIRA BAHWA BISKUIT YANG DIMAKAN TADI ADALAH MILIKNYA....

TERNYATA BUKAN!

PRIA TADI MEMBAGI BISKUIT ANTARA DIRINYA DAN SI IBU MUDA TANPA MERASA MARAH, TENGANGGU ATAU PUN MERASA RUGI...... SEMENTARA SI IBU MUDA MERASAKAN SEBALIKNYA.

IA MERASA BAHWA BISKUIT TSB ADALAH MILIKNYA YANG TELAH DISEROBOT OLEH PRIA TSB, DAN MENYANGKA BETAPA SI PRIA TSB TELAH BERBUAT KURANG AJAR KEPADA DIRINYA.

KAWAN,

ADA EMPAT HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI ...

Batu ....setelah dilempar!

Kata-kata....setelah diucapkan!

Kesempatan.... setelah berlalu!

Waktu....setelah beranjak pergi!





RENUNGKANLAH

Entah kau percaya tahyul atau tidak.....

Sisihkanlah beberapa menit untuk membaca ini. Ada beberapa pesan yang baik untuk jiwa kita.

Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.

Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu."

Jika kau berkata:
: “Aku menyesal,” tataplah mata lawan bicaramu.

Jangan permainkan harapan orang lain.

Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.

Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.

Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.

Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"

Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.

Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.

Hargai dirimu, Hargai orang lain.

Bertanggung jawablah atas tindakanmu. Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.

Tersenyumlah ketika menjawab telpon, orang yang menelponmu akan mendengarnya dari suaramu.

Baca yang tersirat. Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan,
mungkin saja itu keberuntunganmu.

PERSAHABATAN

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.

Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.

Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tetap tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.

Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.

Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.